TIKTAK.ID – Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Denmark, Lars Findsen, ditangkap pada bulan lalu karena diduga terlibat dengan kebocoran informasi “sangat rahasia”, menurut sebuah laporan.
Dilansir RT, Findsen yang menjabat sebagai Kepala Dinas Intelijen Pertahanan Denmark (DDIS), telah didakwa membocorkan informasi rahasia yang dapat merusak keamanan negara atau hubungan dengan kekuatan asing, menurut saluran TV2 Denmark, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sementara, dilansir DW, media lokal mengatakan kebocoran itu melibatkan informasi “sangat sensitif”. Penangkapan ini menyusul tuduhan tahun lalu bahwa intelijen Denmark berkolusi dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk memata-matai para pemimpin Eropa dan warga negara Denmark.
Pada 2020, penyiar public DR melaporkan bahwa FE telah membagikan data kabel informasi mentah dengan NSA. Akibatnya, katanya, NSA mungkin memiliki akses ke data pribadi dan komunikasi pribadi warga Denmark.
Dia dilaporkan ditangkap dan diseret ke tahanan pada 9 Desember, namun penangkapan itu tetap dirahasiakan sampai Senin (10/1/22), ketika Pengadilan Kota Kopenhagen menarik kembali tirai pada kasus yang tak banyak diketahui publik. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan dengan sangat rahasia dan sangat sedikit detail informasi yang dirilis ke publik.
Pada hari penangkapan, Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark (PET) mengeluarkan siaran pers singkat yang mengatakan bahwa empat “anggota dan mantan anggota” DDIS dan PET ditangkap dan pencarian di berbagai tempat dilakukan.
Keempatnya didakwa membocorkan “informasi yang sangat rahasia dari PET dan DDIS”, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa penangkapan tersebut merupakan hasil dari investigasi jangka panjang terhadap kebocoran yang dilakukan oleh kedua anggota Badan Intelijen tersebut.
Pembocoran informasi dari Badan Intelijen dapat mengakibatkan dijatuhi 12 tahun penjara, kata media tersebut.
Satu dari empat tersangka telah dibebaskan setelah delapan hari penangkapannya, sementara tiga lainnya masih tetap berada di balik jeruji besi.
“Saya ingin dakwaan diajukan dan saya mengaku tidak bersalah. Ini benar-benar gila,” kata Findsen kepada wartawan di persidangan.
Findsen dibebaskan dari tugasnya oleh Menteri Pertahanan, Trine Bramsen bersama dengan dua pejabat intelijen pertahanan lainnya pada Agustus 2020 karena terlibat skandal lainnya.
Pada saat itu, DDIS dituduh memata-matai warga Denmark secara tidak adil serta menyembunyikan informasi penting yang mencegah pemantauan kepatuhan hukum yang efektif atas kegiatannya oleh otoritas Denmark.