3. Propaganda
Pemerintah kolonial juga melakukan propaganda, atau masyarakat kini menyebutnya sebagai “sosialisasi Pemerintah”. Sosialisasi disampaikan hingga ke birokrasi desa dan kampung, berisi materi penjelasan-penjelasan tentang influenza, gejala-gejala, proses penularan, akibat-akibat, serta cara pencegahan dan penyembuhannya.
Salah satu sarana untuk menyalurkan informasi itu melalui jalur kesenian. Pemerintah kolonial pun membuat instruksi kepada Direktur Pendidikan dan Agama (Onderwijs en Eeredients).
Buku pedoman tentang penyakit influenza juga diterbitkan dalam bahasa Jawa, dan ditulis dalam huruf Jawa, diterbitkan Balai Pustaka tahun 1920. Buku pedoman berjudul “Lelara Influenza” disusun dalam bentuk percakapan antara tokoh-tokoh wayang (punakawan).
4. Imbauan “Isolasi Mandiri”
Dalam buku “Lelara Influenza”, termuat imbauan “Isolasi Mandiri”, yaitu bagi penderita influenza diminta berdiam diri di rumah. Buku itu mengimbau pasien berhati-hati untuk tidak bertindak ceroboh yang bisa mengakibatkan munculnya debu, karena influenza asalnya dari abu atau debu, dan mengakibatkan sakit panas dan batuk, serta mudah menular.
Selain itu, orang yang terkena panas dan batuk tidak boleh keluar rumah, harus tidur atau istirahat saja. Badan pasien diselimuti sampai rapat, kepalanya dikompres, dan tidak boleh mandi.
5. Karantina Kapal
Pada April 1918, setelah melakukan pengamatan secara cermat, konsul Belanda di Singapura memberikan peringatan kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia agar mencegah kapal-kapal dari Hong Kong merapat di dermaga Batavia dan menurunkan penumpang di sana. Pasalnya, Hong Kong telah dinyatakan terjangkit influenza. Namun peringatan ini tak dihiraukan, maka tiga bulan kemudian, muncul banyak laporan orang sakit influenza di Hindia-Belanda.
Akhir dari pandemi itu tidak dapat dipastikan, namun kecepatan penyebaran virus menurun dengan sendirinya, disebabkan oleh alasan yang belum dapat diuraikan dunia kesehatan. Salah satu asumsi yang dikemukakan adalah timbulnya kekebalan tubuh manusia terhadap virus tersebut.