Pemerintah Cina juga memanggil utusan AS untuk China, Duta Besar Terry Branstad, untuk “mengajukan perwakilan yang serius dan protes keras” atas tindakan tersebut.
Dikhawatirkan, ketidaksepakatan Beijing dan Washington mengenai Hong Kong dapat memengaruhi negosiasi perdagangan antara China dan Amerika. Apalagi, kedua pihak sebelumnya sudah mendekati tahap awal kesepakatan.
Baca juga: Absurd! Amerika Anggap Pendudukan Israel di Palestina Tak Langgar Hukum Internasional
Meski Undang-Undang HAM dan Demokrasi Hong Kong disahkan oleh Trump dengan dukungan penuh dari Washington, namun aturan itu tidak mungkin berefek langsung dan nyata. Aturan itu mengharuskan Departemen Luar Negeri Amerika memonitor status perdagangan Hongkong khusus dengan AS.
Jika status perdagangan di bawah standard, maka Undang-Undang tersebut dapat memaksa Washington menarik status khusus itu, yang akan menjadi pukulan besar bagi perekonomian Hongkong.
Amerika sendiri adalah mitra perdagangan terbesar kedua dari total perdagangan Hongkong, menurut angka pemerintah Hongkong. Washington mengekspor barang dan jasa senilai 50 miliar dolar ke wilayah itu pada 2018.
Baca juga: Uji Coba Rudal Korea Utara Bikin Gerah Jepang