
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa orang-orang yang menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bermoral dan pengecut. Ia pun mengaku sedih lantaran masih banyak orang yang menghina Jokowi. Ia menyebut badan Jokowi saat ini sampai terlihat semakin kurus akibat terus memikirkan rakyat Indonesia.
“Coba lihat Pak Jokowi, saya suka nangis. Beliau itu sampai kurus karena mikir kita, mikir rakyat. Masa masih ada yang menghina Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral, pengecut,” ujar Mega ketika memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali, secara daring, Rabu (18/8/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Kemudian Mega mengklaim tidak takut dirundung. Ia meminta semua orang agar bisa bersikap jantan, memiliki etika moral, dan tidak berbicara secara sembarangan. Presiden kelima RI tersebut menilai kritik yang disampaikan sebaiknya bersifat konstruktif dan solutif. Ia lantas mengaku sedih saat mendengar orang mengatakan Pemerintahan Jokowi gagal.
Baca juga : Geliat Pilpres 2024, Mana Lebih Unggul: Ganjar atau Anies?
“Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi, dan menyampaikan kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa,” tegas Megawati.
Mega pun mengimbau Jokowi untuk tetap tegar. Menurutnya, PDIP selalu berada di belakang Jokowi. Ia juga menganggap situasi yang terjadi saat ini juga dialami oleh semua negara, tidak hanya Indonesia.
“Saya katakan ke Pak jokowi, Bapak yang tegar, kami di belakang Bapak. Cobaan ini bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia, coba lihat saja di televisi, negara super power seperti Amerika ikut mengalami,” ucapnya.
Baca juga : Warga Kecewa Saat Tahu Syam Organizer Diduga Bantu Teroris
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, kebijakan PDIP terhadap Pemerintahan Jokowi sangat jelas. Ia melanjutkan, PDIP akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pemerintahan Jokowi, terutama dalam situasi yang sulit seperti saat ini.
“Dukungan partai akan semakin kokoh,” tutur Hasto.
Sebelumnya, sejumlah orang ditangkap oleh aparat kepolisian terkait dugaan penghinaan Jokowi. Terbaru, polisi memburu sejumlah orang yang membuat mural dengan gambar mirip Jokowi. Polisi menerangkan, langkah tersebut dilakukan karena diduga mural itu telah menghina lambang negara. Sementara pakar hukum, termasuk mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie menegaskan bahwa presiden bukan lambang negara.