“Dari gambaran ini sudah terbayang, bahwa hampir semua Kecamatan ada kasus sekarang. Maka saya akan sampaikan kepada masyarakat Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan di permukiman sekitar, kurangi kegiatan di tempat-tempat yang ramai,” kata Anies.
Berbeda dengan Anies, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui tak semua informasi yang dimiliki Pemerintah mengenai penyebaran Virus Corona atau COVID-19 dapat disampaikan ke masyarakat. Jokowi menilai langkah ini dilakukan Pemerintah mengantisipasi adanya kepanikan berlebihan di masyarakat.
“Penanganan pandemi COVID-19 terus menjadi perhatian kita. Memang ada yang kita sampaikan, dan ada yang tidak kita sampaikan, karena tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarkat,” ucap Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat.
Baca juga: Menang Bersama Anies, Kalah Bareng Prabowo, Sandiaga Uno Ngaku Hartanya Habis untuk Politik
Jokowi mengklaim sebenarnya di awal Pemerintah ia ingin menyampaikan seluruh informasi. Namun berdasarkan perhitungan Pemerintah, keresahan di masyarakat bisa sangat besar. Tak hanya itu efek terhadap pasien setelah sembuh juga menjadi pertimbangan.
Seperti diketahui, sejak muncul empat kasus awal positif Corona COVID-19 di Indonesia, Pemerintah tak lagi membuka data seputar pasien. Meski data pribadi memang tak boleh dibuka, namun Pemerintah juga tak memberi informasi lokasi penularan pasien, serta rumah sakit tempat dirawatnya pasien yang positif terjangkit.
Halaman selanjutnya…