![Bahaya Daging Asap untuk Kesehatan](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2022/03/Bahaya-Daging-Asap-untuk-Kesehatan.jpg?resize=660%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Sejumlah orang gemar menyantap daging asap karena rasanya yang enak dan aromanya menggugah selera. Namun ternyata daging asap ternyata dapat berdampak negatif untuk kesehatan, karena asap yang keluar saat kita memasaknya menjadi sumber kontaminan yang berbahaya.
Ahli diet Gllian Culbertson menjelaskan, asap saat memasak daging mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Zat itu terbentuk ketika daging dimasak pada suhu yang sangat tinggi.
Daging panggang dan goreng memang juga bisa menyebabkan pembentukan PAH dan HCA. Meski begitu, penelitian menyebut proses pengasapan bisa menyebabkan tingkat kontaminasi yang lebih tinggi. Selama proses pengasapan, asap akan menciptakan zat-zat berbahaya itu dan membawanya ke permukaan daging.
“Senyawa tersebut dibuat saat cairan dan lemak menetes dari daging ke sumber panas serta sebagai produk sampingan dari asap,” ungkap Culbertson, seperti dilansir Kompas.com.
National Cancer Institute sendiri telah memperingatkan bahwa baik HCA maupun PAH bersifat mutagenik, sehingga berpotensi memicu perubahan DNA dan meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
“Paparan tinggi senyawa ini bisa menyebabkan peningkatan risiko kanker saluran usus, terutama kanker usus besar dan perut,” terang Culbertson.
Kemudian sejumlah penelitian terbaru menyatakan bahwa daging merah dan olahan, termasuk daging asap, berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah mengklasifikasikan daging olahan –termasuk daging asap– sebagai karsinogenik Grup 1. Hal itu berdasarkan bukti hubungannya dengan kanker kolorektal.
Lebih lanjut, daging asap, daging olahan, dan daging merah juga dikaitkan dengan risiko kesehatan yang tinggi. Di antaranya stroke, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi daging merah. Anda masih bisa mengonsumsinya, asalkan dalam jumlah yang terbatas. Culbertson merekomendasikan untuk memilih potongan tanpa lemak seperti flank (otot perut), round (paha belakang), sirloin, dan tenderloin. Selain itu, Anda juga disarankan memilih daging giling yang setidaknya 90% tanpa lemak.
“Produk tanpa lemak adalah yang terbaik. Sebab, sebagian besar senyawa beracun diciptakan oleh lemak yang menetes ke sumber panas,” terang Culbertson.