TIKTAK.ID – Walaupun banyak orang mengetahui bahaya tinggi kadar kolesterol pada tubuh, tapi makanan goreng-gorengan kerap kali sulit dihindari dari hidangan sehari-hari. Lantas, adakah cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol pada tubuh?
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia menyatakan bahwa anjuran konsumsi lemak yaitu sebanyak 67 gram atau sekitar 5 sendok makan per hari.
Menanggapi tren makanan berminyak yang saat ini semakin meningkat, ahli gizi dr Marudut Sitompul, MPS, mengatakan ada cara yang bisa dicoba untuk mencegah peningkatan kolesterol akibat konsumsi lemak berlebih.
“Diupayakan jika susah diubah (kebiasaan untuk makan makanan berminyak), maka kita harus banyak mengonsumsi sayur dan buah. Sebab, serat pada sayur dan buah tadi yang bisa mengikat lemak sehingga lemak itu tidak semuanya langsung dibawa ke dalam sel, melainkan dia akan bisa diikat, lalu dibuang melalui saluran pembuang,” ungkap dr Marudut, di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa (31/1/23), seperti dilansir detik.com.
Lebih lanjut dr Marudut menjelaskan bahwa selain membantu mengikat lemak dan membawanya keluar dari tubuh, serat yang terkandung dalam sayur dan buah juga mampu menghasilkan senyawa asam lemak rantai pendek yang sangat dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga metabolisme.
“Di Indonesia sendiri, (berdasarkan) Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 95 persen orang Indonesia kurang makan sayur dan buah, dilihat dari seratnya,” terang dr Marudut.
Untuk itu dr Marudut pun menilai pentingnya meningkatkan kesadaran dalam mengonsumsi sayuran dan buah. Dia menyatakan tinggi kadar kolesterol dalam tubuh tidak hanya disebabkan oleh makanan, tapi juga dari faktor pembentukannya dalam tubuh.
“Makanya ada senyawa-senyawa yang dapat menghambat, itu salah satunya adalah serat tadi, bisa menghambat enzim untuk membentuk kolesterol dalam tubuh. Jadi mau tidak mau konsumsi serat harus tinggi, dari sayur dan buah,” jelas dr Marudut.
Lebih lanjut, dr Marudut turut menekankan pentingnya melakukan pengecekan kadar kolesterol dalam tubuh. Dia memaparkan, setiap orang punya kondisi yang berbeda-beda dan tak bisa dipukul rata.
“Berbeda setiap orang. Ada orang yang menjaga makannya, kurus, namun kolesterolnya bisa tinggi. Jadi memang pentingnya kita harus mengecek juga, setidaknya total kolesterol dicek,” katanya.
“Kalau kita normal saja, tidak sakit, maka 3 bulan sekali itu bisa (untuk melakukan pemeriksaan),” imbuhnya.