Di satu sisi, Bolivia akan disibukkan dengan pemilihan presiden yang rencananya akan dilaksanakan pada 6 September nanti. Dalam jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini, dari tiga calon, Áñez menduduki peringkat ketiga. Sementara mantan Presiden Carlos Mesa berada di urutan kedua dan Mantan Menteri Ekonomi Luis Arce, yang mewakili partai Presiden yang terguling Evo Morales, berada di urutan pertama.
Sementara itu, di Venezuela, Ketua Partai Sosialis Diosdado Cabello pada Kamis kemarin mengatakan setelah melakukan tes dirinya dinyatakan positif Covid-19. Hal itu menjadikannya pemimpin peringkat tertinggi di negara Amerika Selatan yang terkena virus Corona sejauh ini.
Dia dianggap sebagai orang paling kuat kedua di Venezuela setelah Presiden Nicolás Maduro dan membuat pengumuman di Twitter. Dia mengatakan akan melakukan isolasi, mendapatkan perawatan dan akan mengatasi penyakitnya.
“Kita akan menang!” dia menulis di akun Twitter-nya.
Baca juga: Tragis, Menteri Kesehatan Bolivia Malah Positif Corona
Venezuela yang juga berjuang secara ekonomi dianggap sebagai salah satu negara yang paling tidak siap di dunia untuk menghadapi pandemi. Rumah sakit secara rutin kekurangan pasokan dasar seperti air, listrik, dan obat-obatan.
Negara ini mencatat kasus Covid-19 yang jauh lebih sedikit daripada negara lain di wilayah itu, namun jumlah infeksi terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Hingga Rabu lalu, Pemerintah mengumumkan sekitar 8.010 kasus yang dikonfirmasi dan 75 kematian.
Cabello terakhir terlihat pada Selasa, ketika bertemu dengan Duta Besar Afrika Selatan, Joseph Nkosi. Foto-foto yang dipublikasikan Pemerintah menunjukkan dia berdiri di samping dan beradu tinju dengan diplomat sambil mengenakan masker hitam.
Baca juga: Maduro Usir Utusan Uni Eropa dari Venezuela
Halaman selanjutnya…