Ekonomi Amerika menciptakan 22 juta lowongan kerja selama membludaknya pekerjaan yang dimulai pada September 2010. Namun, kini semua harus berakhir dengan tiba-tiba pada Februari tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan “virus Covid-19 terus berdampak pada jumlah klaim pengangguran pada tahap awal.”
Sementara itu, Pemerintah Amerika telah menyetujui lebih dari 2 triliun dolar Amerika untuk dana penyelamatan, memperluas kelayakan bagi tunjangan pengangguran dan meningkatkan pembayaran.
Namun, banyak orang menemui kesulitan untuk masuk ke kantor negara bagian untuk memproses aplikasi.
Baca juga: Sangkal Tuduhan Trump Soal Asal Mula Virus Corona, Pejabat Laboratorium Wuhan Angkat Suara
“Saluran telepon sering sibuk,” kata John Dignan, agen real estat berusia 52 tahun di Nevada.
“Ini sangat membuat frustrasi, karena Anda tidak memiliki kendali, dan tidak ada informasi. Anda memiliki begitu banyak kecemasan tentang Covid-19. Anda tahu perekonomian berantakan, dan saya tak punya banyak tabungan, mungkin hanya cukup untuk sekitar satu bulan lagi.”
Terpuruknya sektor tenaga kerja ini semakin menambah merosotnya harga minyak, penjualan ritel, produksi manufaktur, pembangunan kembali rumah dan penjualan rumah. Situasi ini semakin memperkuat perkiraan para ekonom bahwa ekonomi Amerika mengalami resesi pada Maret.