TIKTAK.ID – Pembunuhan seorang pria autis Palestina, Iyad Hallaq, 32 tahun oleh dua petugas polisi Israel pekan lalu telah memicu pernyataan belasungkawa yang langka dari pejabat Israel dan dunia internasional. Namun banyak pihak tak percaya penyelidikan akan berujung pada pertanggungjawaban.
Sepupu Hallaq, Mansour Abu Wardieh, mengatakan bahwa keluarga mereka pesimis dengan penyelidikan polisi atas penembakan itu.
“Berita rezim Israel yang memerintahkan penyelidikan atas pembunuhan Hallaq tidak ada artinya bagi kami,” katanya kepada Al Jazeera, di Wadi al-Joz, Yerusalem Timur. “Kami tahu mereka akan memutarbalikkan fakta dan kami tidak akan terkejut jika mereka menyimpulkan bahwa para petugas menembaknya karena ‘membela diri’.”
Baca juga: Tolak Aneksasi, Palestina Tarik Diri dari Semua Perjanjian dengan Israel dan AS
“Investigasi Israel terhadap pembunuhan warga sipil Palestina jarang dipercaya,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Minggu kemarin, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengeluarkan permintaan maaf yang langka atas insiden itu.
“Kami sangat menyesal atas kejadian ini,” kata Gantz dalam pertemuan pemerintah. “Saya yakin masalah ini akan diselidiki dengan cepat, dan akan diambil kesimpulan.”
Pada hari yang sama, Koordinator Khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, juga mengutuk pembunuhan itu, dan menyebutnya sebagai “tragedi yang seharusnya bisa dihindari”.
“Pihak berwenang harus segera menyelidiki dan memastikan insiden seperti itu tidak terjadi lagi,” kata Mladenov.
Baca juga: Palestina: China Tegas dan Berani dalam Penanganan Virus Corona
Halaman selanjutnya…