Duta Besar Amerika untuk Israel, David Friedman juga menyampaikan hal senada melalui akun Twitter-nya.
“Kami semua sedih dengan kematian Iyad al Hallaq akhir pekan ini dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarganya dan kepada mereka yang berduka atas kehilangan yang tragis ini,” tulisnya di Twitter, Selasa kemarin. “Kami menyambut ekspresi kesedihan dan komitmen pejabat Israel untuk penyelidikan cepat atas insiden tersebut.”
Seorang asisten profesor di Sekolah Media dan Urusan Publik di Universitas George Washington, William Youmans, menyebut pernyataan Friedman sebagai “komunikasi sinis atas kepentingan Israel”.
Baca juga: Paus Kecam Kesepakatan Abad Sebagai Solusi ‘Tak Adil’ untuk Palestina
“Bahasanya menghindari menyalahkan atau bahkan merujuk pada pembunuhan secara langsung,” katanya kepada Al Jazeera. “Dia menyebut pembunuhan berdarah dingin sebagai ‘kematian’ dan ‘kehilangan tragis’, seolah-olah Hallaq tewas dalam bencana alam.”
Peneliti komunikasi Internasional, politik dan hukum itu menambahkan, bahwa Friedman berusaha untuk melegitimasi investigasi Israel, yang ia gambarkan sebagai “terkenal ompong ketika dihadapkan ke penuntutan tentaranya yang membunuh warga Palestina”.
“Jenis apologetika bermulut kotor ini sayangnya telah menjadi garis standar bagi para pembuat kebijakan Amerika yang memberikan impunitas total kepada Israel dan pasukan pendudukan militernya.”
Baca juga: Pernyataan Fadli Zon Usai Ditunjuk sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina
Halaman selanjutnya…