Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini sebanyak Rp10 triliun. Anggaran yang dialokasikan bertujuan mengembangkan potensi angkatan kerja dan meningkatkan produktivitas, serta daya saing angkatan kerja.
Terdapat beberapa jenis pelatihan yang disediakan, berupa keterampilan praktis jangka pendek yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Pelatihan tersebut adalah teknik, informasi dan teknologi, pertanian, makanan dan minuman, lifestyle, penjualan dan pemasaran, bahasa, perbankan dan jasa keuangan, perkantoran, dan industri kreatif.
Baca juga: Jokowi Sentil Uni Eropa yang Hambat Sawit RI: Ini Perang Ekonomi Negara!
Bambang menargetkan terdapat dua juta orang pengangguran yang menerima gaji dari Pemerintah sembari menunggu mendapatkan pekerjaan. Selain itu, Pemerintah akan menggandeng platform dompet digital atau e-wallet untuk penyaluran gaji para peserta.
Untuk mendapatkan Kartu Pra Kerja, masyarakat harus mendaftar di website resmi Kartu Pekerja. Kemudian terdapat proses seleksi online, dan memilih lembaga pelatihan yang telah tersedia. Setelah itu, peserta akan mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat pelatihan.
Peserta diwajibkan memberi rating, ulasan, dan mengisi survei kebekerjaan. Peserta akan mendapatkan insentif pasca pelatihan dan insentif pengisian survei.
Baca juga: Mantap! Saksikan Jokowi Tegas Soal Natuna, China Berubah 180 Derajat