Juliari dan tim khususnya juga diduga menunjuk rekanan untuk memproduksi goodie bag yang akan diproduksi oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Masuknya nama Sritex merupakan rekomendasi putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Belakangan, Gibran maupun pihak Sritex telah membantah tudingan tersebut.
Masih dilaporkan Majalah Tempo, Juliari saat bertandang ke luar kota juga menggunakan sewa jet pribadi berkisar Rp40 juta per jam. Dia menggunakan pesawat carteran itu saat berkunjung antara lain ke Kendal, Jawa Tengah; Medan, Sumatera Utara; Bali; dan Malang, Jawa Timur.
Baca juga : Komnas HAM: Sambil Ketawa, Laskar FPI Nikmati Adu Tembak dengan Polisi
Tidak hanya untuk membayar jet pribadi, duit suap diduga juga mengalir buat memenangkan calon Kepala Daerah dari PDIP dalam Pilkada yang digelar 9 Desember lalu.
Juliari yang juga Wakil Bendahara Umum PDIP, diduga bertemu dengan salah satu anggota staf Puan Maharani berinisial L. Dalam pertemuan itulah duit miliaran rupiah diserahkan kepada perempuan tersebut.
Teranyar, cover Koran Tempo berjudul “Tiga Penguasa Bansos” juga menjadi perbincangan publik. Dalam edisi itu disebutkan dua politikus PDIP, Herman Hery dan Ihsan Yunus, diduga menguasai proyek pengadaan Bansos 2020 di Kemensos.
Baca juga : Said Didu Kritik Prabowo, Sebut Pertahanan RI ‘Sudah Jebol’ Diterobos China
Perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan keduanya diduga mendapat jatah hingga Rp3,4 triliun, separuh dari anggaran bantuan untuk wilayah Jabodetabek. Tim KPK pun diduga menggeledah kantor sejumlah perusahaan itu sepanjang pekan lalu.