Sandiaga berharap Ahok bisa membawa Pertamina menjadi korporasi yang membanggakan. Apalagi, lanjutnya, Pertamina merupakan korporasi terbesar yang dimiliki Indonesia.
“Mari kita beri kesempatan beliau bekerja, kita beri support. Kita juga berharap kedaulatan energi Indonesia baik energi hydrocarbon maupun energi baru terbarukan bisa tercapai di lima tahun ke depan,” tutur Sandiaga.
Sementara terkait dugaan kasus korupsi seperti yang dilontarkan massa Aksi 212, Sandiaga mengingatkan sudah ada aparat hukum yang menangani.
Baca juga: Erick Thohir Puji Ahok yang Buat Pertamina Makin Transparan
Sebelumnya, tuntutan agar Ahok mundur dari Pertamina mengemuka dalam Aksi 212 yang digelar di Jakarta, Jumat (21/2/20) pekan lalu. Tuntutan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.
“Pak Ahok kita minta dalam waktu satu bulan dari sekarang supaya mundur dari jabatan Komisaris Utama Pertamina. Pertamina merupakan perusahaan milik negara, milik rakyat, kami tidak rela Ahok menjadi Komisaris Utama [perusahaan] milik rakyat,” kata Marwan seperti dilansir detik.com, Senin (24/2/20).
Menurut Marwan, selain kasus penistaan Agama, Ahok juga dibelit enam hingga 10 kasus korupsi. Namun ia tidak menyebut secara rinci kasus-kasus itu.
Baca juga: Hasil Survei IPO: Erick Thohir Jadi Menteri Paling Disukai Hingga Layak Jadi Role Model Nasional
Tidak hanya itu, Marwan juga menuding Ahok bisa “lolos” dari belitan kasus-kasus itu lantaran “disembunyikan” pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Agus Rahardjo dan kawan-kawan.
“Di sana ada yang namanya Basaria [Pandjaitan], Saut Situmorang. Mereka ini adalah pelindung koruptor, jangan sok suci. Mereka membela kok, padahal untuk kasus konglomerat mereka melindungi konglomerat, termasuk melindungi Ahok,” ucapnya.