
TIKTAK.ID – Publik menilai Menteri BUMN, Erick Thohir layak menjadi tokoh teladan atau role model nasional. Hal itu berdasarkan hasil survei atau jajak pendapat yang dirilis oleh lembaga riset Indonesia Political Opinion (IPO).
“Menteri BUMN, Erick Thohir menempati urutan pertama dengan angka 31,1 persen,” tulis IPO dalam laporan bertajuk “Evaluasi dan Pengukuran Persepsi Publik atas Kinerja 100 Hari Kabinet Indonesia Maju” yang diterima awak media di Jakarta, Minggu (9/2/20).
Pada urutan kedua, ditempati oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sejumlah 25 persen, kemudian Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebesar 21,5 persen.
IPO menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang mendorong para responden menjatuhkan pilihan kepada Erick Thohir sebagai tokoh teladan nasional. Di antaranya kesesuaian bidang, profesionalitas, dan hasil kerja.
Bahkan Erick tidak hanya dinobatkan sebagai tokoh teladan nasional, ia juga menjadi Menteri Kabinet Indonesia Maju yang disukai publik. Berdasarkan hasil riset IPO yang diikuti 1.600 responden itu, Erick berada pada posisi pertama sebagai menteri paling disukai publik dengan suara responden sebesar 96 persen.
Selain Erick, Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya yang paling disukai publik yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan suara responden sebesar 94 persen. Disusul oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD sebesar 92 persen.
Menurut IPO, publik menyukai para menteri tersebut berdasarkan faktor-faktor seperti faktor kepintaran, ketegasan, dan kewibawaan.
Jajak pendapat itu berlangsung pada 10 hingga 31 Januari 2020, dengan mayoritas responden adalah wanita sebesar 60,9 persen dan tingkat pendidikan sarjana sebesar 56,3 persen.
Selain itu, IPO juga melakukan jajak pendapat mengenai kementerian yang mempunyai kinerja terbaik. Hasilnya, Kemenlu mendapatkan angka 84 persen, Kementerian PUPR 80,3 persen, Kementerian BUMN 77 persen, Kementerian Dalam Negeri 75,8 persen, dan Kementerian Pertahanan 74 persen.
Sementara lembaga pemerintah yang mempunyai kinerja terbaik yakni TNI dengan angka 84 persen, Basarnas 80,3 persen, BNPB 78 persen, KPK 75,8 persen, dan Komnas HAM 61 persen.
”Faktor yang dipercaya bahwa lembaga itu mempunyai kinerja baik adalah hasil kerja, konsistensi statemen, serta popularitas,” ucap Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra, mengutip Jawapos.com (9/2/20).
Sedangkan kementerian yang mempunyai nilai kinerja rendah adalah Kemenag dengan angka 27,5 persen, Kementerian Hukum dan HAM 25 persen, Kementerian Sosial 23,6 persen, Kementerian Pemuda dan Olahraga 23 persen, dan Kementerian Perikanan dan Kelautan 21 persen.