Selain itu, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga agar menghentikan anggaran belanja untuk produk luar negeri. Melainkan ia meminta agar seluruh belanja diprioritaskan untuk belanja di dalam negeri.
Pria asal Solo itu berpendapat dengan mempercepat belanja Pemerintah, hal itu dapat menggerakkan perekonomian. Menurutnya, hal itu bisa menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
Baca juga : Ngabalin: Susi Pudjiastuti ‘Tidak Ikhlas’, Tiap Hari Recoki Edhy Prabowo Terus
“Saya minta agar semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Kemendikbud ada Rp70,7 triliun, Kemensos Rp104,4 triliun, Kemenhan Rp117,9 triliun, Polri Rp92,6 triliun, dan Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun,” terangnya.
Jokowi juga meminta jajarannya untuk bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Ia pun mengingatkan tentang pembelanjaan Pemerintah yang harus mengutamakan produk-produk dalam negeri.
“Contohnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang tunai. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri, saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini,” kata Jokowi.
Baca juga : Bela Anies, Politikus Nasdem Minta Perluasan Daratan Ancol Tak Disebut Reklamasi
“Saya kira belanja-belanja yang dulu ke luar, direm dulu, tapi belanja produk-produk kita. Hal itu agar ekonomi kena trigger, dan bisa memacu pertumbuhan (ekonomi) kita,” terangnya.