TIKTAK.ID – Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengeklaim dirinya “kesambet”, setelah mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun. Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi mengimbau siapa pun agar tidak menyerang kehormatan Presiden dan Wakil Presiden di depan umum.
“Saya mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden dan/atau Wakil Presiden di depan umum. Apa pun alasannya, tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum,” kata Zainut, seperti dikutip dari detikNews, Jumat (20/1/23).
Zainut mengatakan bahwa kebebasan berpendapat, entah itu kritik maupun saran, hendaknya dilakukan secara santun, bijak, dan menghormati etika. Dia lantas mengimbau supaya kritik maupun saran jangan disampaikan dengan cara yang sarkastik serta melanggar norma susila, hukum, dan agama.
Baca juga : PKB Siap Minta Masukan Ulama Jika Gus Muhaimin Batal Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
Kemudian Zainut menyarankan para penceramah agama atau pendakwah dan tokoh agama agar menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik. Dia menjelaskan bahwa setiap tokoh agama, ulama, sampai penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai ahli waris para nabi (waratsatul ambiya) untuk menjalankan tugas mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah.
Untuk itu, Zainut menilai tugas dakwah harus dilakukan dengan cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. Dia menyebut dakwah harus disampaikan dengan hikmah penuh kebijaksanaan, mau’idhah hasanah dengan pesan-pesan yang baik, dan mujadalah hasanah, yakni berdiskusi atau bertukar pikiran dengan cara yang santun dan bijak.
“Saya kira ketiga hal ini bersifat umum yang semua penceramah agama sudah sangat memahaminya. Hanya saja penerapannya yang perlu kesadaran dan tanggung jawab,” tutur Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat tersebut.
Baca juga : Jokowi Peringatkan Kepala Daerah: Kebebasan Beragama Dijamin Konstitusi
Menurut Zainut, demi tugas dakwah yang mulia, ceramah tak boleh mengungkap kata kasar, menebarkan ujaran kebencian, hoaks, fitnah, adu domba, dan berlaku tidak adil. Zainut pun mengutip firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 8, yang berisi tentang tuntunan jangan sampai karena kebencian atau ketidaksukaannya terhadap orang lain menjadikan tidak bisa berbuat adil.