TIKTAK.ID – Presiden AS, Joe Biden dilaporkan bakal menyalahkan Donald Trump atas kerusuhan di Capitol AS saat berpidato untuk memperingati serangan terhadap anggota parlemen Amerika Serikat, setahun lalu.
Jubir Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan Biden akan berbicara di Kongres dan mengatakan pendahulunya adalah pemegang “tanggung jawab tunggal” atas “kekacauan dan pembantaian” yang terjadi.
Penyelidik atas kasus yang dikenal dengan istilah “6 Januari” itu, sejauh ini telah menangkap 725 tersangka sehubungan dengan serangan itu.
Pendukung Trump menyerbu gedung parlemen saat Kongres mengadakan pertemuan untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden Biden.
Gambar anggota parlemen AS yang meringkuk bersembunyi dari kepungan massa di galeri DPR pada sore 6 Januari 2021 itu mengejutkan dunia.
Trump telah mendesak para pengunjuk rasa di sebuah rapat umum di luar Gedung Putih tak lama sebelum peristiwa itu untuk “secara damai” berbaris ke Kongres, tetapi dia juga mendesak mereka untuk “berjuang” dan menghasut kerumunan dengan klaim yang tidak berdasar tentang penipuan pemilih massal dalam pemilihan yang baru saja dia kalah dari Biden.
Mantan Presiden Trump juga telah merencanakan untuk menjadi tuan rumah konferensi pers yang bersaing dengan konferensi pers Biden pada Kamis dari rumah resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Namun dia membatalkan acara tersebut setelah ajudannya dilaporkan memperingatkan liputan pers yang negatif.
Seorang Jubir Trump, Taylor Budowich mengatakan “tidak mengejutkan” bahwa Biden akan menghabiskan hari itu “mencoba untuk lebih memecah bangsa kita” dalam upaya untuk mengalihkan pemilih dari meningkatnya inflasi dan kejahatan serta penutupan sekolah akibat virus Corona.
Presiden Biden -yang jarang menyebut pendahulunya- akan berbicara pada Kamis pagi di Aula Patung, bagian dari kompleks Capitol yang dibobol oleh para perusuh pada Januari tahun lalu.
Sekretaris pers Gedung Putih mengatakan bahwa pidato Biden “akan menjelaskan pentingnya apa yang terjadi di Capitol, dan tanggung jawab tunggal Presiden Trump atas kekacauan dan pembantaian yang kita lihat”.
“Dia akan dengan terpaksa mendorong kembali kebohongan yang disebarkan oleh mantan presiden -dalam upaya untuk menyesatkan rakyat Amerika, dan para pendukungnya sendiri, serta mengalihkan perhatiannya dari perannya dengan apa yang terjadi saat ini,” tambahnya.
“Presiden Biden telah melihat dengan jelas tentang ancaman yang diwakili mantan presiden terhadap demokrasi kita,” lanjut Psaki.