TIKTAK.ID – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sepertinya batal memberi “Hadiah Natal” kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sebagai gantinya Kim menyerukan “tindakan balasan diplomatik dan militer”.
Hal itu disampaikan media pemerintah Korea Utara, jelang batas akhir waktu yang diberikan Pyongyang bagi Washington untuk mengubah sikapnya pada pembicaraan nuklir yang macet antar dua negara, seperti yang dilaporkan AP, Selasa (31/12/19).
Baca juga: Taliban Kembali Menyerang, 14 Tentara Afghanistan Tewas
Pernyataan Pemimpin Korea Utara itu pada pertemuan dengan pejabat partai berkuasa di Pyongnyang Senin (30/12/19), jelang pidato Tahun Baru berupa penyempurnaan ancaman untuk “jalan baru” yang sering disebut Kim, setelah batas akhir tahun yang ditentukan berakhir.
Kantor Berita resmi Pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan, Kim Jong Un berbicara selama tujuh jam dalam pertemuan Partai Buruh. Kim menerangkan langkah-langkah untuk membangun ekonomi Pyongyang kembali. Serta penggunaan langkah diplomatik dan militer untuk menjaga kedaulatan dan keamanan dengan tegas bagi negaranya yang terisolir.
“Pertemuan itu akan terus meninjau ‘dokumen penting’ yang tak dijelaskan secara spesifik,” tulis Kantor Berita KCNA.
Halaman selanjutnya…