TIKTAK.ID – Taliban memajang empat mayat tersangka penculik, dan menggantung salah satunya menggunakan mobil derek di alun-alun kota Herat, Afghanistan.
Seorang komandan Taliban mengatakan hal itu dimaksudkan untuk mencegah terjadinya “kejahatan”.
Seorang warga setempat, Mohammad Nazir mengatakan dia sedang berbelanja makanan di dekat Alun-Alun Mostofiat Herat pada Sabtu (24/9/21) ketika mendengar pengumuman dari pengeras suara yang meminta perhatian orang-orang.
“Ketika saya melangkah maju, saya melihat mereka membawa mayat di truk pick-up, kemudian mereka menggantungnya dengan diderek,” katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pejabat Taliban awalnya membawa empat mayat ke alun-alun pusat di kota barat Herat, kemudian memindahkan tiga dari mereka ke bagian lain kota untuk dipamerkan kepada publik, kata Wazir Ahmad Seddiqi, yang menjaga apotek di tepi alun-alun.
Pejabat Taliban mengumumkan bahwa keempatnya tertangkap karena terlibat dalam penculikan pada Sabtu pagi dan dibunuh oleh polisi, kata Seddiqi.
Sebuah video yang diunggah kantor berita Associated Press menunjukkan kerumunan orang berkumpul di sekitar mobil derek dan mengintip ke arah mayat itu ketika beberapa pria meneriakkan semacam pemberitahuan kepada publik.
“Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memperingatkan semua penjahat bahwa mereka tidak aman,” kata seorang komandan Taliban yang tidak mengidentifikasi dirinya kepada AP dalam sebuah wawancara di depan kamera yang dilakukan di alun-alun.
Kepala Polisi Distrik yang ditunjuk Taliban di Herat, Ziaulhaq Jalali mengatakan anggota Taliban menyelamatkan seorang ayah dan anak yang telah diculik oleh empat penculik setelah baku tembak.
Dia mengatakan seorang pejuang Taliban dan seorang warga sipil terluka oleh para penculik, dan bahwa para penculik tewas dalam baku tembak.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus dan menguasai negara itu, warga Afghanistan dan dunia telah mengamati untuk melihat apakah mereka akan menciptakan kembali aturan keras mereka di akhir 1990-an, yang mencakup hukum rajam di depan umum dan hukum potong anggota badan terhadap tersangka penjahat, beberapa di antaranya terjadi di depan banyak orang di sebuah stadion.