Selain itu, Jokowi meminta jajarannya menyiapkan dan mempergunakan seluruh instrumen dalam rangka mempekuat daya tahan dan daya saing ekonomi, baik instrumen moneter maupun instrumen fiskal.
Sementara dari sisi moneter, Jokowi menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga BI rate-nya, dan melakukan relaksasi moneter dalam rangka mendukung ekonomi nasional.
Selain itu, Pemerintah memutuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dalam mendorong ekonomi baik dari sisi konsumsi, sisi investasi dalam meningkatkan kembali sektor pariwisata terutama di Bali, di Sulawesi Utara dan di Kepulauan Riau.
Menurut Jokowi, daerah wisata itu yang sering dikunjungi turis-turis dari RRT (Tiongkok). Sedangkan saat ini Indonesia sedang menghadapi tekanan akibat penurunan wisatawan dari RRT.
Jokowi berinisiatif memaksimalkan konferensi dalam negeri atau MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di daerah-daerah tersebut. Selain itu, ia berencana meningkatkan promosi yang menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi karena batal mengunjungi RRT, Korea dan Jepang.