Setelah itu, Yasonna kembali berpolemik ketika dianggap menyembunyikan keberadaan buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku. Ia mengklaim Harun telah pergi ke Singapura dua hari sebelum Operasi Tangkap Tangan KPK pada 8 Januari 2020.
Baca juga : Dihujat PDIP dan Dibanding-bandingkan Soal Ketegasan dengan Risma, Anies Dibela Nasdem dan Gerindra
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Muhadjir melontarkan wacana kelas pranikah bagi calon pengantin. Ia menyebut program itu dapat menekan perceraian.
Tidak hanya itu, Muhadjir kembali berpolemik usai menyarankan soal fatwa orang kaya menikahi orang miskin. Ia mengusulkan Kemenag menerbitkan fatwa itu lantaran ada 5 juta kepala keluarga yang masuk kategori rumah tangga miskin di Indonesia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Prabowo sempat melontarkan konsep komponen cadangan militer dari kalangan pelajar hingga mahasiswa. Ia menjelaskan, latihan-latihan untuk komponen cadangan nantinya akan banyak peran dari Kemendikbud.
Baca juga : Genap Setahun Periode Kedua Jokowi-Ma’ruf di Mata Wong Cilik: Ampun, Angel Tenan, Cuma Makan Janji
Lebih lanjut, Prabowo juga memicu polemik usai berkomentar tentang ketegangan di Perairan Natuna. Ketika itu, kapal-kapal China kembali wara-wiri di perairan Natuna, tetapi Prabowo menyebut China adalah sahabat.
Menko Polhukam Mahfud MD
Mahfud MD memaparkan, kasus pelanggaran setelah era Reformasi justru bersifat horizontal alias antarkelompok masyarakat. Ia mengaku bahwa kini tak ada lagi kasus kejahatan HAM yang dilakukan aparat. Padahal yang terjadi di lapangan justru sebaliknya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
Sejak awal pandemi virus Corona (Covid-19), Terawan dinilai menyepelekan keberadaan virus menular itu. Ia bahkan menantang peneliti Universitas Harvard untuk membuktikkan langsung hasil riset yang memprediksi virus Covid-19 saat itu semestinya sudah masuk ke Indonesia.
Baca juga : Said Aqil Bilang Jokowi Cucu Kandung Nabi Musa, Bagaimana Faktanya?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Budi Karya sempat berkelakar dengan menyatakan virus Covid-19 tak masuk ke Indonesia karena masyarakatnya gemar makan nasi kucing. Namun sebulan kemudian, Budi dinyatakan positif Covid-19.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut berpolemik ketika dirinya menyatakan virus Covid-19 tak kuat bertahan di cuaca Indonesia yang cenderung panas. Ia juga menyebut korban meninggal akibat Covid-19 tak terlalu banyak. Ketika itu, kasus Covid-19 masih berada di jumlah 4 ribuan dengan angka kematian belum sampai 500 orang. Meski demikian, pernyataannya itu dianggap menyepelekan nilai nyawa manusia atau warga negara.