TIKTAK.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah sukses menggaet investasi terbesar dalam sejarah. Investasi tersebut didapatkan Jokowi setelah ia berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA).
Di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Jokowi mendapatkan sambutan meriah dari Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Mohamed bin Zayed.
Kemudian Jokowi menyepakati kerjasama strategis untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA. Ia berhasil mendapatkan lima perjanjian yang ditandatangani kedua negara, termasuk 11 perjanjian investasi bernilai US$22,8 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.
Baca juga: Pengangguran yang Ingin Dapat ‘Gaji’ dari Jokowi, ini Syaratnya
“Dana US$ 22,8 miliar itu akan diparkir melalui sovereign wealth fund atau dana abadi untuk investasi di Indonesia,” ujar Luhut, dilansir CNNIndonesia.com.
Menurut Luhut, dana untuk investasi jumbo tersebut disiapkan bersama-sama dengan Softbank, dan lembaga swasta AS International Development Finance Corporation (DFC).
“Tadi dibicarakan dari Presiden mengenai sovereign wealth fund waktu tete a tete kebetulan saya ada, bahwa Putra Mahkota berulang kali mengatakan Indonesia adalah sahabat kami yang sangat dekat,” kata Luhut.
Selain itu, lanjut Luhut, berulang kali Putra Mahkota menyebut Indonesia memiliki penduduk Islam terbanyak. Luhut menyatakan hal itu membuat UEA ingin berkontribusi. Ia pun mengklaim perjanjian investasi UEA dengan RI ini merupakan kesepakatan terbesar dalam sejarah.
Baca juga: Jokowi ke BNPB: Korban Banjir, Kasih 50 Juta!
“Saya pikir ini satu langkah hebat dan berlanjut dari sini. 11 Februari nanti akan berkumpul lagi MBS, MBZ, ah dan boleh juga mungkin Masayoshi (CEO Softbank). Nanti akan bicara lagi mengenai mereka masuk ke RI lewat sovereign wealth fund,” ucapnya.
Sementara Jokowi mengungkapkan ditandatanganinya lima perjanjian, meliputi bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan dan penanggulangan terorisme. Tidak hanya itu, terdapat 11 perjanjian bisnis di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.
“UEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Indonesia, terutama di bidang investasi,” ujar Jokowi, seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/20).