Guntur Romli Sebut Jokowi Ingin Bentuk Partai Super Terbuka untuk Amankan Kaesang di PSI

TIKTAK.ID – Eks politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli, menduga ide Presiden ke-7, Joko Widodo, membentuk Partai Super Tbk hanya demi mengamankan posisi anaknya, Kaesang Pangarep. Sebab, Guntur menganggap posisi Kaesang saat ini rentan, walaupun menjabat sebagai Ketua Umum PSI.
Menurut Guntur, walaupun Kaesang menjabat sebagai Ketua Umum PSI, berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai itu, kekuasaan tertinggi berada di genggaman Dewan Pembina. Saat ini Dewan Pembina PSI diketuai oleh Jeffrie Geovanie dan posisi Sekretaris diisi oleh Raja Juli Antoni.
“Dan Jeffrie Geovanie merupakan pemilik sesungguhnya PSI. Bukan Kaesang Pangarep, anak Jokowi, walaupun menjabat sebagai Ketua Umum PSI,” ujar Guntur melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Tempo.co pada Jumat (7/3/25).
Baca juga : Datangi KPK, Kepala BGN Minta Bimbingan dan Pendampingan Program Makan Bergizi Gratis
Lelaki yang kini sudah hijrah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut menjelaskan, kritik Jokowi tentang Super Tbk sebenarnya adalah kritik yang keras terhadap struktur kepemimpinan dan kepemilikan yang ada di PSI. Di sisi lain, kata Guntur, juga usulan Jokowi mengenai “Super Tbk” menjadi upaya untuk melindungi dan mendukung anaknya, Kaesang.
Guntur lantas menyitir Pasal 16 dalam AD/ART PSI yang menunjukkan posisi strategis Dewan Pembina dalam partai berlogo Mawar Merah tersebut:
Ayat (1): Dewan Pembina merupakan pengambil keputusan tertinggi di PSI
Baca juga : Prabowo Mendadak Panggil Dirut Pertamina, Ada Apa?
Ayat (4): Dewan Pembina bisa merangkap jabatan Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Ketua Dewan Pertimbangan Nasional, Ketua Dewan Pakar Nasional, dan Dewan Pimpinan Pusat
Ayat (5): Keanggotaan Dewan Pembina berkedudukan hukum tetap dan permanen seumur hidup kecuali bila yang bersangkutan mengundurkan diri atau meninggal dunia
Ayat (6): Dewan Pembina berwenang memutuskan, menyetujui, dan membatalkan seluruh kebijakan Partai di semua jenjang struktur Partai.
Sementara itu, Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP, Utje Gustav menyatakan ide Jokowi untuk membuat partai politik Super Tbk mirip seperti koperasi. Dia mengeklaim Jokowi ingin melibatkan partisipasi publik dalam partai politik.
Baca juga : Jampidsus Kejagung Minta Publik Tak Khawatir Beli Produk Pertamina Usai Bertemu DPR
“Partai politik Super Tbk itu seperti koperasi dimiliki oleh 100 persen anggotanya. Kalau sekarang kan seperti Perusahaan, yang pegang segelintir orang,” tutur Utje lewat sambungan telepon, mengutip Tempo.co, pada Kamis malam.