![Bayam Tinggi Zat Besi Ternyata Hoax](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2022/04/Bayam-Tinggi-Zat-Besi-Ternyata-Hoax.jpg?resize=650%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Selama ini banyak orang meyakini bayam merupakan sumber makanan yang baik karena kandungan zat besinya yang tinggi. Namun bila menilik berapa banyak zat besi yang dimiliki oleh sebuah makanan supaya bisa dikatakan tinggi zat besi, bayam kurang tepat untuk masuk dalam kategori tersebut.
Nutritics menjelaskan, untuk mengklaim makanan adalah “sumber” zat besi, maka setiap porsi 100g harus mengandung setidaknya 15 persen dari asupan harian yang direkomendasikan, yakni 14 mg.
European Commission menyebut makanan yang bisa digolongkan sebagai “tinggi” zat besi perlu memiliki dua kali lipat jumlah tersebut.
Bila dibandingkan dengan sayuran berdaun kale, kandungan zat besi bayam memang lebih tinggi, jatuh di antara 2,1 dan 2,7 mg/100 g. Akan tetapi, kandungan tersebut masih jauh dari 4.2 mg/100 g yang dibutuhkan untuk menyatakan makanan “tinggi zat besi”. Artinya, lebih tepat mengatakan bayam “sumber” zat besi dan bukan “tinggi” zat besi.
Seperti dilansir Kompas.com, artikel McGill Office for Science and Society menyatakan mitos ini beredar akibat salah penulisan pada titik desimal, ketika seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1800-an membuat penelitian kadar besi dari bayam. Namun tanpa kesalahan titik desimal pun, mudah untuk mempercayai mitos bayam tinggi zat besi.
Mengutip Compound Interest, kandungan zat besi bayam diketahui melebihi jumlah zat besi yang ditemukan di sejumlah jenis daging. Jumlah zat besi steak sirloin sekitar 2,5 mg per 100 g.
Akan tetapi, menentukan sumber zat besi tidak bisa sesederhana itu. Zat besi sendiri dapat ditemukan dalam berbagai bentuk pada makanan.
Umumnya pada daging, zat besi ditemukan dalam bentuk zat besi heme, yang mudah diserap dalam tubuh. Kemudian kandungan zat besi pada sayuran yakni zat besi non-heme, yang tidak mudah diserap oleh tubuh, dan faktor lain dapat memengaruhi penyerapannya.
National Library of Medicine memaparkan, hanya sekitar 1,7 persen dari zat besi non-heme dalam bayam yang diserap tubuh. Jika dibandingkan dengan steak sirloin, zat besi dalam bayam yang bisa diserap tubuh “hanya” sebanyak 20 persen dari zat besi yang dikandungnya.