“Tidak boleh ada satu pihak pun dalam Kabinet yang bekerja sendiri-sendiri. Semua misi yang harus dilaksanakan adalah misinya presiden, bukan misi partai politik atau masing-masing dari menteri itu sendiri,” tutur Irma.
Baca juga : Menag Yaqut Janji Beri Perlindungan ke Warga Minoritas, MUI Kebakaran Jenggot
Seperti diketahui, Jokowi telah melantik enam menteri barunya yang bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/20). Dari enam menteri baru yang dilantik Jokowi itu, ada nama-nama yang berpeluang maju di Pilpres 2024 mendatang.
Tak ada yang tahu pasti, apa penyebab Ketua DPP Partai NasDem nonaktif, Irma Suryani Chaniago yang pada awalnya menanggapi sinis pemilihan Sandiaga Uno di Kabinet Jokowi-Ma’ruf itu, kini berubah sikap 180 derajat dan justru balik memuji-muji langkah Jokowi.
Padahal sebelumnya, Irma tak terima Jokowi pilih Sandiaga Uno jadi menteri, karena politisi Gerindra itu merupakan rival Presiden Jokowi saat Pilpres 2019.
Baca juga : Fahri Hamzah Sesalkan Sikap Diam Prabowo setelah Berkoalisi dengan Jokowi
“Ada nama Sandiaga Uno ikut masuk, artinya percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di Pilpres,” ujar Irma saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/12/20).
Irma mengaku bukan tidak setuju dengan Sandiaga menjadi menteri, tetapi saat Pilpres 2019, kompetisi telah menimbulkan kubu-kubuan yang berpotensi memecah Indonesia.
“Kalau capres dan cawapres lawan, dua-duanya masuk Kabinet, untuk apa ada Pilpres kemarin yang hampir saja membelah Indonesia menjadi dua?” papar Irma yang kini menjadi Komisaris Pelindo I itu.
Baca juga : Menag Yaqut Janji Beri Perlindungan ke Warga Minoritas, MUI Kebakaran Jenggot
“Terpikirkan tidak sih jika sampai Jokowi-Ma’ruf kalah? Apa yang terjadi dengan kami-kami yang bertarung habis-habisan? Ini bukan soal pamrih atau tulus, tapi ini soal apresiasi,” sambung Irma saat itu.