Masih pada pekan lalu sebuah serangan ke rumah sakit Dasht-e-Barchi, di Kabul, Afghanistan oleh tiga orang yang menyamar sebagai polisi menewaskan sedikitnya 16 orang termasuk 2 bayi yang baru saja lahir.
Rumah sakit yang dikelola Pemerintah itu memiliki 100 tempat tidur dan menjadi rujukan utama klinik bersalin yang dikelola oleh Doctors Without Borders, juga dikenal dengan nama Perancis Médecins Sans Frontières (MSF).
“Para penyerang menembaki siapa pun di rumah sakit ini tanpa alasan. Ini rumah sakit Pemerintah, dan banyak orang membawa wanita dan anak-anak mereka untuk perawatan,” kata Ramazan Ali, seorang pedagang di dekatnya yang menjadi saksi mata awal serangan.
Baca juga: Iran Siap Balas AS Bila Bertindak ‘Seperti Perompak’
Di tempat terpisah, serangan bom bunuh diri terjadi di pemakaman seorang komandan polisi, di provinsi timur Nangarhar. Sedikitnya 24 orang dinyatakan tewas dan 68 lainnya terluka. Pemakaman itu dihadiri pejabat Pemerintah dan anggota Parlemen.
Perdamaian di Afghanistan sepertinya belum menemui titik terang meskipun Amerika Serikat dan Taliban telah menyepakati sejumlah hal terkait gencatan senjata. Namun, kini muncul kelompok Negara Islam yang tak mampu dikendalikan Taliban dan terus memicu kekerasan di negara itu.