Profesor Biomedis dari Universitas Swansea, Jeffrey Davies telah menghabiskan waktu selama satu dekade dalam mempelajari hormon tersebut. Studi tahun 2017 di Journal of Neuroscience menemukan bahwa hormon tersebut dapat menjaga sel-sel otak tetap sehat pada seekor tikus dengan Penyakit Parkinson.
Pada tahun yang sama, dalam studi yang diterbitkan pada Journal of Neuroendocrinology menemukan, injeksi ghrelin dapat meningkatkan memori, juga orientasi spasial pada tikus dengan Penyakit Alzheimer.
Baca juga: Obesitas Ternyata Bisa Lemahkan Daya Ingat Anak
Sementara itu, bila Anda sedang lapar dan tengah berada di alam liar, mungkin Anda harus memiliki mental dan otak yang tajam supaya bisa bertahan hidup dengan menemukan makanan.
Sebuah tinjauan tahun 2005 terhadap 47 studi menyebutkan bahwa kebiasaan sarapan dikaitkan dengan meningkatnya fungsi kognitif. Sedangkan efek hormon ghrelin terhadap sel-sel otak akan terjadi dalam jangka panjang.
Seorang peneliti dari Technical University of Munich kepada New Scientist mengamini hal tersebut. Ia menambahkan bahwa sel-sel otak baru bisa bekerja setelah menunggu waktu selama berminggu-minggu.