Namun di tengah kesemrawutan itu malah muncul nama Ahok. Pertama, dalam survei tentang penanganan banjir Jakarta yang berbuntut pembelahan opini publik, dan tak lama kemudian diikuti mencuatnya isu Ahok masuk dalam bursa calon Ketua Badan Otorita Ibu Kota baru yang juga tak kalah memancing polemik dan kegaduhan baru.
Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga mengaku sengaja memilih kata “ambyar” dalam kicauannya agar netizen menangkap maksudnya.
“Kata ambyar di penutup tweet itu agar banyak netizen tahu, kita jangan ambyar, fokus terhadap kasus-kasus besar di Republik +62 ini. Suap KPU serta wayangnya Harun Masiku, Jiwasraya, Asabri, dan seterusnya. Belum lagi ambruknya ekonomi kita akibat ugal-ugalan utang, juga pembelanjaan yang tak terstruktur,” terang Roy lewat pesan singkatnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Prediksi Prabowo-Puan Diusung PDIP-Gerindra di Pilpres 2024
Munculnya nama Ahok sebagai calon pimpinan proyek Ibu Kota baru berawal dari kabar terkait rencana pembentukan Badan Otorita Khusus dalam waktu dekat. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan undang-undang terkait badan otorita tersebut masih dipersiapkan Pemerintah.
Luhut juga menyebutkan bahwa Jokowi telah mengantongi nama calon Ketua Badan Otorita Ibu Kota Baru yang dimaksud. Selain Ahok, ada juga nama Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
AHOK PEMIMPIN BESAR YANG KERJA NYATA DAN TULUS BAGI RAKYAT