TIKTAK.ID – Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya hipertensi. Hal itu terjadi karena kelebihan lemak di dalam tubuh akan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga memicu terjadinya hipertensi.
Untuk mengatasi hal itu, Anda perlu mengetahui penjelasan dan cara mencegah hipertensi pada penderita obesitas berikut ini.
Seperti dikutip Kompas.com dari Healthline, berikut ini penyebab obesitas dapat menyebabkan atau memperparah hipertensi:
- Mengubah sinyal hormon di dalam tubuh, sehingga tekanan darah pun meningkat dalam periode yang lama.
- Meningkatkan kerja sistem saraf simpatik, yang bertugas mengatur respons fight or flight saat menghadapi sesuatu yang dianggap bahaya, sehingga tekanan darah cenderung tinggi.
- Mengubah struktur dan fungsi ginjal sehingga kurang dapat bekerja dengan baik untuk menyaring kelebihan cairan dan garam di dalam tubuh, yang akhirnya memicu peningkatan tekanan darah.
- Meningkatkan risiko resistensi leptin yang memicu terjadi hipertensi.
- Mengalami resistensi insulin sehingga gula darah meningkat dan menimbulkan kerusakan arteri yang akan menyebabkan atau memperburuk tekanan darah tinggi.
Tidak hanya itu, orang-orang yang mengalami obesitas punya lemak aktif atau visceral fat yang berada di rongga perut dan melekat di organ vital tubuh, termasuk ginjal dan hati. Penumpukan jenis lemak tersebut menekan organ tubuh dan memperberat kerja sistem kardiovaskular. Imbasnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi.
Mengutip WebMD, cara mencegah hipertensi akibat obesitas yang paling baik yakni dengan menurunkan berat badan. Bahkan, menurunkan sedikit berat badan diklaim sudah bisa memberikan dampak besar sehingga hipertensi bisa dicegah dan diatasi.
Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan sehingga juga akan menurunkan risiko hipertensi:
- Mengonsumsi makanan kaya akan serat.
- Menghindari makanan yang mengandung tepung, misalnya kentang, pasta, atau nasi.
- Mengurangi porsi makan.
- Membuat catatan makanan yang dikonsumsi, supaya menumbuhkan kebiasaan makan yang baik.
- Berolahraga dengan teratur.
- Mengurangi konsumsi garam, kurang dari 2.300 mg dalam sehari.