Perang di Yaman belum memberikan tanda-tanda akan mereda. Yaman telah dilanda konflik kekerasan antara pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dan kelompok Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah. Houthi didukung oleh tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, selama beberapa tahun.
Pasukan Koalisi yang dipimpin Saudi telah menggempur Houthi sejak Maret 2015 dengan serangan udara atas permintaan Hadi.
Selama empat tahun terakhir, pasukan Koalisi pontang-panting melawan kelompok Houthi, meski mendapat dukungan dari negara raksasa seperti Amerika dan Inggris. Bahkan serangan balik kelompok Houthi dengan menggunakan drone dan rudal membuat Arab Saudi kelabakan.
Baca juga: Penembakan di Rumah Sakit di Ceko Tewaskan 8 Orang
Ini termasuk serangan skala besar ke dua fasilitas minyak Saudi pada September lalu, yang mengakibatkan separuh produksi minyak Saudi terganggu.
Perang dahsyat di Yaman dengan melibatkan banyak negara telah membuat krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Akbat perang ini dilaporkan lebih dari 91 ribu orang meninggal, termasuk puluhan ribu warga sipil.
Krisis kemanusiaan di Yaman saat ini menurut PBB mengakibatkan sekitar 22 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan.