Sedangkan PLN rencananya akan bekerja sama dengan Masdar yang merupakan perusahaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Masdar berbasis di Abu Dhabi, namun sedang dalam pembangunan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit tersebut akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Erick, Indonesia tidak hanya bekerja sama dengan UEA, namun juga dengan negara-negara lain. Ia pun mengaku senang karena tingkat kepercayaan mitra strategis luar negeri terhadap BUMN-BUMN Indonesia semakin meningkat. Hal itu, kata Erick, disebabkan perusahaan yang dikelola dengan baik, transparan dan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG).
Baca juga: Soal UEA Invest 314,9T, Luhut: Jokowi Sukses Gaet Perjanjian Investasi Terbesar dalam Sejarah
Dalam pertemuan Jokowi dengan Mohamed bin Zayed juga terlaksana pertukaran 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dan UEA. Jokowi pun menyambut baik perjanjian kerja sama itu.
Kerja sama tersebut terdiri atas lima perjanjian antarpemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme. Ada juga 11 perjanjian bisnis, yakni di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset. Estimasi total nilai investasi sebesar 22,89 miliar dollar AS atau sekitar Rp314,9 triliun.