Sementara Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe mengatakan unit drone MALE pada 30 Desember mulai roll out atau keluar hanggar PT DI di Bandung. Unit drone tersebut adalah prototipe pertama dari rencana empat prototipe hingga 2022.
“Sekarang prototipe pertama untuk development, kedua pada 2020 untuk kepentingan sertifikasi. Sedangkan prototipe ketiga uji struktur pada 2021, dan prototipe keempat pada 2022 untuk kombatan,” kata Wahyu, Senin (30/12/19) mengutip CNBC Indonesia.
Wahyu menjelaskan, pada prototipe kombatan, drone MALE bisa membawa senjata antara lain seperti rudal, bom, dan lainnya yang dirancang maksimal berbobot 300 kg. Ia mengaku drone ini akan diproduksi oleh PT DI, pihak BPPT hanya menyiapkan proses sampai tahap siap produksi massal termasuk memastikan lolos uji sertifikasi.
Baca juga: Jokowi Klaim Tak Ada Kota di Dunia yang Samai Ibu Kota Baru RI, Ini Alasannya?
Sebelumnya, di Bandara Internasional Baghdad, Irak sempat terjadi serangan udara. Tepatnya pada Jumat (3/1/20) pagi. Setelah itu, Pentagon mengungkapkan bahwa militer AS telah membunuh Jenderal Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds elit Iran atas perintah langsung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggunakan drone canggih yang dilengkapi senjata mematikan.
Berkaca pada peristiwa pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, Jokowi pun menyampaikan pentingnya TNI memproduksi drone sendiri.