TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran bidang pertahanan bahwa teknologi militer makin pesat, drone yang dahulu sebagai pesawat biasa kini jadi senjata yang merusak dan mematikan. Ia pun sempat menyebut peristiwa pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani menggunakan drone.
“Sekarang kita merasakan bagaimana teknologi drone dipersenjatai bisa mengejar tank, kendaraan militer, dan menghabisi dari jarak dekat maupun tidak dekat dan tepat sasaran. Saya melihat peristiwa dalam 2 minggu, 3 minggu kemarin,” ujar Jokowi dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan-TNI-Polri di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/20) dilansir Detik.com.
Jokowi menjelaskan soal teknologi militer yang kemudian digunakan untuk masyarakat umum seperti GPS, handphone, dan drone. Menurutnya, TNI juga harus berani mulai memproduksi sendiri barang-barang tersebut.
Baca juga: Tak Diundang Munas Hanura, Jokowi Ingatkan Stop Politik SARA
Pasalnya, lanjut Jokowi, semua yang ada di industri bisnis dimulai dari peralatan militer. Ia mengklaim hal itu berlaku di semua negara, termasuk Indonesia.
Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan drone canggih yang bisa menjadi alat pengintaian untuk kepentingan pertahanan. Konsorsium yang terdiri dari BPPT, Kemenhan, TNI AU, PT DI, PT Len, dan ITB telah mampu membuat prototipe pesawat drone bertipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) bernama “Black Eagle” atau Elang Hitam.
Halaman selanjutnya…