TIKTAK.ID – Elon Musk dengan perusahaan teknologi luar angkasa besutannya, SpaceX, sukses memenangi kontrak kerja sama dengan NASA. Kontrak sebesar USD 2,9 miliar atau setara Rp42,1 triliun itu untuk proyek membawa manusia sampai di bulan.
Pebisnis teknologi asal Amerika Serikat yang saat ini berusia 49 tahun itu menang dan terpilih di antara perusahaan lain yang kuat dalam berkompetisi, misalnya orang terkaya dunia Jeff Bezos yang mempunyai Blue Origin dan kontraktor di bidang pertahanan Dynetics Inc.
“Kita perlu menuntaskan pendaratan selanjutnya sesegera mungkin. Ini merupakan saat yang luar biasa untuk bmelibatkan diri dalam penggalian potensi manusia, bagi seluruh bangsa manusia,” sebut pejabat administrator NASA Steve Jurczyk, sebagaimana dilansir CNBC Indonesia mengutip dari News Sky.
“SpaceX perlu menuntaskan uji terbang untuk mengecek seluruh sistem seiring pendaratan pada permukaan Bulan sebelum misi demonstrasi resmi kami,” terang pejabat NASA lainnya, Lisa Watson-Morgan.
NASA mempersiapkan proyek mendarat di bulan sebagai batu loncatan proyek mengirim astronot ke Mars. Proyek ini sebagai pendaratan manusia di permukaan bulan yang tidak sama dengan waktu Apollo 1969 hingga 1972.
Sementara itu, Musk sebagaimana telah diketahui, sangat ambisius dengan misi penggalian potensi luar angkasa. Ambisi tersebut direalisasikan melalui SpaceX. Dia sampai merintis upaya pengiriman manusia agar mampu menghuni planet Mars.
SpaceX diharapkan menjalani uji terbang hingga pendaratan ke bulan sebelum membawa manusia sebagai penumpangnya.
Namun hingga kini, fokus SpaceX baru berupa peluncuran satelit termasuk satelit internet Starlink yang juga milik Musk, juga satelit lain, beserta keperluan mengirim kargo luar angkasa.
Selain itu, Musk juga membuat terobosan pada teknologi luar angkasa melalui pengenalan roket daur ulang untuk mengurangi sampah antariksa. Satu di antara roket SpaceX yang disebut paling kuat di dunia, Falcon Heavy, memiliki kecanggihan hingga mesin penyokongnya mampu kembali ke Bumi dan bisa digunakan lagi.