Norges Bank adalah salah satu lembaga investasi terbesar sedunia. Untuk menempatkannya dalam konteks, perekonomian Indonesia yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 adalah Rp14.837,4 triliun. Hal itu berarti, dana kelolaan Norges Bank lebih besar dari seluruh kekayaan Indonesia.
Sementara sumber dana Norges Bank berasal dari minyak. Kementerian Keuangan Norwegia menyetor penerimaan minyak pada Norges Bank. Kemudian dana itu diputar di berbagai instrumen yaitu saham (9.158 emiten di berbagai negara termasuk Apple, Nestle, Microsoft, hingga Samsung), obligasi negara, sampai properti. Investasi itu tersebar di Asia, Amerika, Eropa, hingga Afrika.
Baca juga: Jokowi Inginkan Sistem Senjata AWS, Mesin Pembunuh Otomatis yang Dianggap Kontroversial
Sedangkan di negara tetangga Singapura, SWF diberi nama GIC Private Limited. GIC kini sudah mengelola aset senilai lebih dari US$ 100 miliar yang tersebar di 40 negara. Dalam 20 tahun terakhir, rata-rata return investasi yang diterima GIC senilai 3,4%, masih di atas inflasi global.
Konsep SWF yang akan dibentuk Jokowi sepertinya berbeda. Dalam lawatan Jokowi ke Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu, pembentukan SWF menjadi salah satu yang disepakati.
Kemungkinan sumber pendanaan SWF Indonesia berasal dari luar negeri. Selain Uni Emirat Arab, Softbank dari Jepang disebut juga akan ikut urunan. Hal itu berbeda dengan di Norwegia atau Singapura, yang dana SWF berasal dari kekuatan sendiri.