TIKTAK.ID – Sebagian besar orang tua, cenderung over protektif terhadap anak-anak mereka. Maka tak heran jika dengan alasan demi kebaikan dan keselamatan anak-anak, orang tua lebih sering melarang dengan kata “jangan” ketimbang menegur dan mengarahkan mereka dengan kalimat baik yang dapat menghindarkannya dari aktivitas yang mungkin berbahaya, dan pada saat yang sama sekaligus tak membuat hatinya terluka.
Setiap orang tua mestinya sadar bahwa membentuk pola pikir anak memang sangat bagus diajarkan dari sedini mungkin. Dengan menerapkan sikap dan pikiran yang baik dan sopan, maka hal tersebut akan terbawa sampai si kecil tumbuh dewasa.
Namun masih ada saja hal-hal sederhana yang sering luput dari pandangan orangtua. Seperti mendidik anak untuk bersikap sesuai yang orangtua arahkan tanpa mendapat perlawan atau penolakan dari si kecil.
Lalu, dalam hal apa saja orang tua harus mengganti kata “jangan” untuk mendidik si kecil dengan baik dan agar teguran itu menyenangkan untuk mereka dengar?
Baca juga: Konsumsi Antibiotik Tak Terkendali Bikin Indonesia Rentan Jadi Sumber Bakteri Resisten
1. “Jangan lari nanti jatuh” ganti menjadi “Yuk, Sayang, jalan sini barengan sama Bunda.”
Jika si kecil dibiasakan mendengarkan kalimat permintaan seperti itu, diharapkan kelak dia akan tumbuh jadi pribadi yang penurut. Buatlah si kecil nyaman dan merasa tidak dilarang secara berlebihan oleh orangtua.
2. “Jangan dicubit gitu dong temannya” ganti menjadi “Ayo, temannya disayang, ya.”
Kenakalan yang biasa terjadi pada si kecil dengan teman bermainnya, tentu harus diingatkan dan diberi pengertian. Supaya anak mampu menaruh rasa hormat pada siapa saja sedari dini.
Baca juga: Konsumsi 2 Buah Apel Sehari Bantu Turunkan Kolesterol dalam Tubuh
3. “Kalau di rumah orang jangan sembarangan megang barang ya” ganti menjadi “Kalau mau pinjam dan pegang barang punya orang, harus dapet izin dulu ya, Sayang.”
Membiasakan anak jangan menyentuh atau mengambil barang seseorang sangatlah baik. Tetapi baik juga memberikan pengertian pada si kecil untuk selalu meminta izin pada sang empunya. Maka kebiasaan itu akan selalu diingat dan diterapkan dalam kesehariannya.
Halaman selanjutnya…