TIKTAK.ID – Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) menyatakan bahwa pihaknya menolak wacana perubahan jabatan presiden menjadi tiga periode. Sebab, PKP menilai ada banyak tokoh muda yang nantinya tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden jika periode jabatan diubah.
Ketua Umum PKP, Yussuf Solichien, yang menyampaikan penolakan tersebut sambil bergurau. Yussuf lantas menyindir perwakilan partai politik yang hadir dalam pelantikan Dewan Pimpinan Nasional PKP 2021-2026.
“Jika sampai (masa jabatan presiden) tiga kali, maka Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak bisa jadi Capres. Bung Ferry juga, ketua umumnya (Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra) juga tidak bisa jadi Capres,” ujar Yussuf dalam acara di Jakarta Utara, seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (24/9/21).
Baca juga : Cerita Mahfud MD Soal Pungli: Saber Pungli Dipungli oleh Ketua RW
“Kemudian Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua DPR Puan Maharani, dan sebagainya tidak bisa jadi Capres,” imbuh Yussuf.
Menurut Yussuf, partainya menolak perpanjangan masa jabatan presiden demi mencegah korupsi. Pasalnya, ia menganggap kekuasaan absolut akan membuat korupsi yang absolut pula.
Mantan perwira tinggi TNI AL tersebut pun mengatakan bahwa PKP mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga 2024. Setelah itu, kata Yussuf, mereka akan mendukung regenerasi kepemimpinan nasional.
Baca juga : Ketemu di Makam Sakral, Ganjar-Airlangga Bakal Duet di Pilpres 2024?
“PKP mendukung penuh pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa beliau menolak jabatan presiden lebih dari dua periode,” ucap pria kelahiran Jakarta, 8 Maret 1950 tersebut.
Seperti diketahui, belakangan ini wacana penambahan dan perpanjangan masa jabatan presiden mencuat di publik. Wacana tersebut merupakan buntut dari isu amendemen konstitusi yang digulirkan oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Lantas sejumlah pihak mengklaim menolak rencana amendemen UUD 1945 akibat adanya isu perpanjangan masa jabatan presiden. Sementara Jokowi, melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, juga menyatakan penolakan atas isu tersebut.
Baca juga : PAN Bahas Isu Reshuffle Kabinet di Internal Partai
“Berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2021, ‘Saya tidak ada niat, dan tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi telah mengamanahkan dua periode. Hal itu yang harus kita jaga bersama,” tegas Fadjroel melalui keterangan video, Sabtu (11/9/21).