Terlebih lagi baginya, yang memiliki hak memperhatikan kondisi ekosistem, tak cuma laut, tak sekadar dari Pemerintah saja, melainkan juga semua masyarakat Indonesia.
“Saya sebelum jadi menteri pun telah peduli dengan lingkungan, terutama lingkungan bahari, air,” ungkap Susi.
“Karena saya dulu bekerja 30 tahun hingga akhirnya hilang itu sumber daya ikan tiba-tiba, tak dapat ekspor lagi,” sebutnya.
“Jadi saya tahu banget, jadi jika kita tak peduli, tak bisa dong,” lanjutnya.
Baca juga: Dua Pengurus PAN Pilih Mundur Usai Partainya Dukung Gibran
Susi juga lebih lanjut mengingatkan tentang pentingnya keberlangsungan ekosistem laut. Ia menerangkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut lebih dari luas daratan.
“Indonesia 71 persen merupakan laut. 99.7 persen perbatasan Indonesia dengan negara luar adalah laut,” imbuh Susi.
Perempuan kelahiran Pangandaran itu lalu mempertanyakan sikap serta ambisi dari Jokowi yang pernah melontarkan komitmen di periode pertama.
Susi menilai sikap dari Jokowi yang pernah memperhatikan lebih kepada pemanfaatan laut, kini meredup di periode kedua dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang sekarang.