TIKTAK.ID – Belakangan, beredar di media sosial sebuah rekaman video aksi upaya pembakaran poster bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Aksi upaya pembakaran itu diketahui terjadi dalam aksi memperingati peristiwa serangan ke kantor PDI 27 Juli 1996 (Kudatuli) di depan Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (27/7/20) lalu.
Dalam video itu tampak pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot berada di tengah massa aksi. Boedi juga terlihat ikut berorasi.
Boedi menyebut Rizieq telah mengkhianati negeri karena tidak menerima kemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pemilihan presiden. Kemudian dia menyerukan penolakan terhadap kepulangan Rizieq.
Baca juga : Jokowi Bentuk Tim Pemburu Koruptor, Istana: Ini Bentuk Keseriusan Presiden
“Silakan saja teman-teman. Manusia sampah ini yang tidak boleh ada di sini, dan ketika nanti mau pulang, kita tolak ramai-ramai,” ujar Boedi dalam video itu, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Setelah itu, massa melempari poster Rizieq dengan kotoran. Mereka juga berusaha menyobek serta berupaya membakar poster itu. Namun Boedi mengklaim tak pernah memerintahkan massanya untuk membakar poster Rizieq.
“Oh tidak [saya perintahkan], saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, bisa jatuh wibawa saya. Ya silakan saja, namanya juga orang marah,” ucap Boedi, Rabu (29/7/20).
Baca juga : Jokowi-Mahmoud Abbas Bahas Isu Pencaplokan Tanah Palestina Oleh Israel
Boedi menilai poster tersebut sengaja dibawa oleh massa sebagai alat peraga aksi. Dalam poster Rizieq itu tertulis “Saatnya Rakyat Lawan Khilafah” dan “Kawal Pancasila dan NKRI”.
Boedi menjelaskan, saat itu dirinya juga telah memerintahkan massa aksi untuk menaruh poster tersebut di pagar Kompleks MPR/DPR. Namun poster tersebut dicabut dari atas pagar dan diletakkan di aspal oleh massa. Lalu mereka menginjak-injak dan membakar poster itu. Boedi megatakan tidak mengetahui siapa yang mencabut poster itu.
“Saya enggak tahu, waktu itu saya diam nonton, jadi penonton saja,” terangnya.
Baca juga : Prabowo ke India Ternyata Bukan Beli Rudal tapi Laksanakan Misi Jokowi
Imbas kejadian itu, FPI, GNPF, dan Persaudaraan Alumni 212 berencana melaporkan Boedi Djarot ke polisi atas insiden pembakaran poster Rizieq. FPI cs akan menyerahkan laporannya ke Polda Metro Jaya, Kamis (30/7/20), sekitar pukul 13.00 WIB.
“Kami Bantuan Hukum FPI sebagai kuasa hukum dari Teuku Syahrial, akan melaporkan Boedi Djarot di Polda Metro Jaya,” tegas salah seorang anggota tim bantuan hukum FPI, Aziz Yanuar, Kamis (30/7/20).