Belum jelas otoritas hukum apa yang digunakan AS untuk melakukan serangan itu. Sementara Presiden Amerika mengklaim memiliki otoritas luas untuk bertindak tanpa persetujuan Kongres ketika personel atau kepentingan AS menghadapi ancaman. Pentagon sendiri tidak memberi bukti yang mendukung pernyataannya bahwa Soleimani merencanakan serangan baru terhadap Amerika.
Senator asal Connecticut dari Demokrat, Richard Blumenthal mengatakan Trump berutang penjelasan penuh kepada Kongres dan rakyat Amerika.
“Otorisasi penggunaan kekuatan militer saat ini sama sekali tidak mencakup memulai kemungkinan perang baru. Langkah ini dapat membawa konfrontasi militer paling penting dalam beberapa dekade,” kata Blumenthal.
Tetapi sekutu Trump memuji tindakan itu. “Kepada Pemerintah Iran: jika Anda menginginkan lebih, Anda akan mendapatkan lebih banyak,” tweet Senator South Carolina Lindsey Graham.
Baca juga: Petinggi Milisi Irak Kecam Serangan Udara AS ke Irak dan Suriah
Bagi Iran, pembunuhan tersebut lebih dari sekadar kehilangan komandan medan perang, tetapi juga ikon budaya yang mewakili kebanggaan dan ketahanan nasional saat menghadapi sanksi AS.
Sebagai Komandan Quds, Pasukan Penjaga Revolusi paramiliter Angkatan Bersenjata Iran, Soleimani memimpin semua pasukan ekspedisinya dan sering bolak-balik antara Irak, Lebanon dan Suriah. Anggota Pasukan Quds telah dikerahkan dalam perang panjang Suriah untuk mendukung Presiden Bashar Assad, serta ke Irak setelah invasi AS 2003 yang menjatuhkan diktator Saddam Hussein.
Soleimani menjadi terkenal saat menjadi penasihat pasukan yang memerangi kelompok ISIS di Irak dan di Suriah. Soleimani sendiri tetap populer di kalangan banyak orang Iran, yang melihatnya sebagai pahlawan tanpa pamrih yang memerangi musuh-musuh Iran di luar negeri.
Soleimani telah berkali-kali dikabarkan tewas, termasuk dalam kecelakaan pesawat 2006 yang menewaskan pejabat militer lainnya di Iran barat laut dan setelah pemboman 2012 di Damaskus yang menewaskan pembantu utama Assad. Desas-desus juga beredar pada November 2015 bahwa Soleimani terbunuh atau terluka parah saat memimpin pasukannya bertempur di sekitar Aleppo, Suriah.