
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo menyatakan bahwa penceramah Yusuf Mansur akan menjadi calon anggota legislatif (Caleg) dari partainya. Hary Tanoe menyampaikan hal itu dalam sambutannya di acara HUT ke-8 Perindo di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin (7/11/22). Acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum menyebut nama Yusuf Mansur, Hary Tanoe juga mengumumkan beberapa bakal Caleg yang akan maju di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari Perindo. Salah satunya yakni Oni Suwarman atau Oni SOS, komedian yang saat ini duduk sebagai anggota DPD RI.
“Kang Oni adalah anggota DPD aktif yang berhasil memecahkan rekor perolehan suara sepanjang sejarah DPD, yaitu 4,13 juta suara,” ungkap Hary Tanoe, seperti dikutip Tempo.com dari channel YouTube Partai Perindo.
Baca juga : NasDem Mendadak Larang Kadernya Kritik Jokowi, Kenapa?
Setelah menjelaskan tokoh-tokoh yang bergabung dengan Perindo, baru Hary Tanoe memperkenalkan Yusuf Mansur sebagai Bacalegnya.
“Bahkan kawan saya Ustaz Yusuf Mansur juga mau nyaleg katanya,” ucap Hary Tanoe, yang disambut tepuk tangan dari hadirin.
Yusuf Mansur sendiri dikenal sebagai seorang pendakwah muda yang berpengaruh dan pebisnis. Akan tetapi, belakangan ini Yusuf Mansur kerap menjadi sorotan lantaran sederet kontroversi dalam usaha dan investasi yang ia jalani.
Baca juga : Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Gerindra: Semoga Jadi Kenyataan
Di ranah politik, Yusuf Mansur belum pernah menjadi kader dari partai manapun. Meski sebagai pendakwah, setidaknya Yusuf Mansur sempat bersinggungan dengan dua momen besar, yaitu Aksi 212 dan Pilpres 2019.
Dalam Aksi 212 yang oleh sejumlah pihak dikaitkan dengan upaya menjegal Ahok di Pilkada DKI 2017, Yusuf Mansur ikut hadir. Kemudian ketika memasuki musim pemilihan presiden 2019, Yusuf Mansur secara terbuka mengumumkan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sikap tersebut pun berbeda dari Pilpres sebelumnya yang ia memilih merahasiakan pilihannya.
Dukungan pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran itu dinilai penting. Pasalnya, survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA Oktober 2018 tentang ulama dan efek electoral menyatakan Yusuf Mansur masuk dalam lima tokoh agama yang berpengaruh.