Proses yang sama sedang berlangsung dengan Irak dan Qatar berkat berbagai kesalahan strategis Washington di wilayah tersebut.
Pendudukan Irak sejak 2003, penghancuran Libya, Suriah dan Yaman sejak 2011, membuat negara-negara Teluk berusaha menyiapkan alternatif lain jika AS terus membabibuta.
Perjanjian Irak dan China di sektor konstruksi adalah contoh penting bagaimana Beijing bermaksud menggunakan troika Irak-Iran-Suriah untuk menghidupkan Timur Tengah dan menghubungkannya dengan megaproyek Chinese Belt and Road Initiative.
Arab Saudi menjadi eksportir minyak terbesar untuk China, sedangkan Qatar dan Rusia muncul sebagai eksportir utama LNG ke Tiongkok.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Qassem Soleimani
Sektor gas ini sangat vital bagi China dan sesuai visi 2030 Xi Jinping yang ingin mengurangi secara drastis polusi udara di negaranya.
Sementara itu, AS terkucil dan sama sekali tidak hadir dalam gambar besar masa depan ini. Sebaliknya, Beijing memiliki sedikit kemampuan untuk mempengaruhi perubahan, atau menawarkan alternatif ekonomi yang lebih menarik. Itu sebabnya, Washington ingin mencegah integrasi Eurasia dengan menyulut kekacauan dan kehancuran di kawasan itu.
Nah, dalam hal inilah ditengarai bahwa pembunuhan Soleimani ada di rangkaian usaha itu.
Sulit bagi AS membayangkan jika mata uang dolar AS akan kehilangan statusnya sebagai alat transaksi internasional. Maka Trump pun masuk ke pusaran masalah yang membuat AS seperti putus asa.
Trump dan para pembisiknya mungkin sangat percaya serangan drone-nya terhadap Soleimani dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan menakuti lawan-lawannya.
Trump pun berusaha memenangkan dukungan pemilihnya jelang Pilpres AS, dengan cara membuat narasi pembunuhan Soleimani sama dengan Osama bin Laden dan Abu Bakar Al-Baghdadi.
AS juga mengirimkan peringatan kepada negara-negara Arab tentang bahayanya memperdalam hubungan mereka dengan China.
Dalam kerangka inilah upaya Irak untuk memediasi perdamaian antara Iran dan Arab Saudi, menurut Federico Piaracinni, sengaja telah dibungkam AS dan Israel, untuk bisa mencegah perdamaian menyeluruh di wilayah tersebut.