IRGC mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Soleimani dan al-Muhandis menjadi martir dalam serangan yang dilakukan oleh helikopter AS. Kelompok pro-Pemerintah Irak juga mengonfirmasi insiden tersebut.
Departemen Pertahanan AS turut membenarkan serangan itu, dengan mengatakan hal tersebut atas arahan Presiden AS, Donald Trump.
Seperti diketahui, Jenderal Qassem Soleimani adalah ahli strategi pertahanan terkemuka di dunia yang memainkan peran penting dalam operasi kontra-terorisme yang menyebabkan runtuhnya kelompok teroris ISIS di Irak dan Suriah.
Baca juga: Gawat! Korea Utara Serukan ‘Solusi Militer’ Hadapi Amerika
Soleimani telah selamat dari beberapa upaya pembunuhan terhadapnya oleh agen-agen Barat, Israel dan Arab selama beberapa tahun terakhir. Pada November 2018, The New York Times mengungkapkan bahwa pertemuan pada Maret 2017 di Riyadh adalah membahas upaya membunuh para pejabat Iran termasuk Soleimani.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Trump pada 2018 menarik AS dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani Teheran pada 2015 dengan AS dan lima negara lainnya.
Kebijakan Trump tentang Iran telah ditentukan oleh ancaman militer dan sanksi ekonomi. Sejak awal Trump memang menerapkan metode permusuhan. Namun, upaya tekanan maksimal atas Iran tersebut dipercaya hanya akan menjadi bumerang membahayakan bagi AS.