Agus mengungkapkan, meski dibuat di Indonesia, semua bahan baku alat pelindung diri ini berasal dari negara yang memesan seperti China atau Korea. Ia menyebut pabrik di Indonesia hanya menjahit dan merapikan agar siap pakai, dan setelah jadi akan dikirim kembali ke negara pemesan.
“Untuk dipakai sendiri atau dijual kembali ke mana saja. Bisa juga dijual ke Indonesia lagi,” ucap Agus.
Ia menceritakan, pernah ada kejadian Bea Cukai menemukan APD yang akan diekspor ke Korea, padahal itu APD memang punya Korea.
Baca juga: Ternyata ini Alasan Anies Larang Warga Salaman dan Pelukan dengan Orang Tua
“Karena kita sedang butuh, maka APD itu ditahan dulu agar bisa dipakai di Indonesia,” kata Agus.
Agus memaparkan, setelah negosiasi dengan Kedutaan Besar Korea maka disepakati setengah APD itu diekspor dan sisanya digunakan untuk dalam negeri.
“Itulah kenapa APD yang dipakai, ‘Made in Indonesia’. Bisa jadi APD bantuan China seperti itu juga. Jadi jangan heran jika APD bantuan atau beli di China tapi ‘Made in Indonesia’,” terangnya.