Para pemimpin beberapa wilayah pedesaan mengatakan bahwa didorong oleh kampanye, perjalanan masuk dan keluar dari daerah berisiko tinggi seperti Tokyo dapat menyebabkan transmisi masyarakat luas.
Ada laporan di media lokal, warga Tokyo diminta untuk menjauh dari orang tua dan kerabat yang tinggal di kota-kota pedesaan yang telah melaporkan terjadi lebih sedikit kasus Corona.
Wali Kota Mutsu di Prefektur Aomori, Soichiro Miyashita memperingatkan bahwa pandemi di Jepang akan berubah menjadi bencana “bagi manusia” seandainya program perjalanan itu dilanjutkan.
Baca juga: Lusinan Marinir AS di Jepang Terinfeksi Virus Corona
Namun Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengatakan Pemerintah akan tetap melanjutkan program pariwisatanya itu dengan hati-hati, termasuk pemberian diskon untuk belanja dan makanan.
“Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran banyak orang kami, sambil memantau situasi di depan,” kata Nishimura, yang memimpin kebijakan Virus Corona Pemerintah kepada parlemen.
Program ini merupakan di antara inisiatif utama Pemerintah untuk merangsang kegiatan ekonomi dan akan dimulai bulan ini. Program itu juga mendapat kecaman atas biaya karena subkontrak pekerjaan kantor ke kontraktor swasta.
Baca juga: Masker Pintar Buatan Jepang, Bisa Terjemahkan Bahasa Hingga Telepon
Halaman selanjutnya…