Namun, Dicky menyarankan Pemerintah untuk memastikan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menangani pandemi, misalnya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia menilai hal itu untuk mengukur standar kualitas alat rapid test dan reagen.
Selain itu, Dicky menyebut dengan banyaknya jumlah test virus Corona, akan membuat Pemerintah memahami pola pandemi. Pemerintah juga bisa memahami seberapa banyak orang yang terpapar dan pola transmisi virus tersebut. Dengan demikian, lanjutnya, semua data dari test yang massif akan berguna untuk opsi strategi ke depan dan juga evaluasi intervensi yang sudah dilakukan.
Baca juga: Meski Terapkan PSBB, Angka Covid-19 di Surabaya Tetap Naik, Jokowi Kirim 3 Jenderal Bantu Risma
Meski begitu, Dicky mengatakan setiap negara bukan hanya mengandalkan cakupan uji coba Covid-19, namun juga memprioritaskan kapasitas dan kualitas tes.
Menurutnya, WHO menyatakan jika dalam satu wilayah dilakukan test dan ternyata 80 hingga 90 persen hasilnya positif, maka memperlihatkan bahwa negara kehilangan banyak kasus positif sebelumnya.
“Tracing atau pelacakan kasus dari pasien Covid-19 tidak kalah penting,” tambah Dicky.