
TIKTAK.ID – Memasuki hari ke-10 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Surabaya belum mampu menekan kasus pandemi virus Corona (Covid-19). Tiga daerah yang memberlakukan PSBB di Jawa Timur, yakni Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, masih menjadi penyumbang kasus virus Corona terbanyak pada Kamis (7/5/20).
Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi ) mengirimkan tim khusus, yaitu tiga Jenderal TNI dan polisi yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat. Jokowi mengirim tim khusus tersebut untuk membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
Tim khusus tersebut menemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (7/5/20). Pemimpin Gugus Tugas, LO BNPB Mayjend TNI (P) Eko Budi S, didampingi Mayjend (R) Gatot Triswanto, dan Brigjend (P) Pol Drs JB Gebana PMM, menyerahkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan Pemprov Jawa Timur.
Baca juga : Mantan Jenderal Kopassus ini Siap Bantu Said Didu Hadapi Luhut
Bantuan yang dibawa Gugus Tugas terdiri dari reagen 20.000 pcs, 3 unit ventilator, 300 set APD lengkap, 3 set tenda isolasi, 20 set tenda pengungsi, 100 unit velbed, 1.000 pasang hand scoon panjang, 1.000 pcs swab kit, dan 10.000 pcs rapid test.
“Presiden meminta kami membantu di Jatim, dengan harapan kasus Covid-19 di Jawa Timur semakin hari harus semakin menurun,” ujar Eko, seperti dilansir Tribunnews.com.
Eko mengatakan Jawa Timur masih menjadi perhatian Pusat. Pasalnya, tren kasus COvid-19 semakin hari masih semakin naik, terutama di Surabaya. Hal itu, lanjutnya, berbeda dengan perkembangan penyebaran kasus di Jakarta yang sudah mulai melandai.
Eko menyebut Tim dari Gugus Tugas Pusat juga akan melakukan pemantauan dan menginventarisir permasalahan di Jatim yang mungkin membutuhkan bantuan dari Pusat. Dengan begitu, bisa dilakukan penanganan yang komprehensif.
Selain itu, Tim Gugus Tugas Pusat akan melakukan peninjauan ke sejumlah klaster besar di Jawa Timur yang menyebabkan banyak kasus penularan Covid-19. Kemudian masalah yang perlu ditindaklanjuti akan dibawa oleh Gugus Tugas ke Pusat dan untuk didiskusikan dengan beberapa pejabat di Jakarta.
Eko juga menyampaikan analisa dari Gugus Tugas Pusat bahwa pertambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur meningkat pesat akibat adanya mobilitas penduduk yang mudik dari Jakarta. Warga yang mudik itu secara tidak sadar menyebarkan virus ke kampung halaman di daerah Jatim.