Wakil Ketua Komisi X dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian awalnya menegaskan agar revitalisasi TIM tetap mempertahankan fungsi seni dan budaya. Ia juga meminta agar ada penerimaan dari para seniman sebelum revitalisasi TIM dilakukan.
Hetifah kemudian menyinggung cara Jokowi merelokasi PKL saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Kita bicara partisipatory planning dan partisipatory development. Tidak cukup dengan sosialisasi saja, Pak, tapi memang betul-betul harus ada satu proses kesepahaman dan level of acceptance, atau penerimaan yang tinggi sebelum pembangunan dieksekusi,” jelas Hetifah dalam rapat di Komisi X DPR, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/20).
Baca juga: Saat Banjir Melanda Jakarta, Kepala BPBD DKI Mundur, Ini Reaksi Anies
Hetifah pun meminta Anies lebih aktif berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait revitalisasi. Ia juga menyontohkan bagaimana komunikasi Jokowi saat memindahkan PKL di Solo.
“Saya kira Pak Gub atau Mas Anies ini ya memang harus lebih aktif lah berkomunikasi seperti pengalaman Pak Jokowi. Waktu itu saya kebetulan 4 tahun di Solo mengamati, bagaimana proses pemindahan PKL itu, jadi sampai misalnya berapa meter jalan yang dibangun di dalam pasar yang baru dibangun itu,” kata Hetifah.