Politikus Partai Golkar itu pun meyakini karantina komunal bisa jauh lebih efektif dibandingkan PSBB yang kini diterapkan di sejumlah kabupaten/kota.
Dedi menjelaskan, PSBB sudah tidak efektif karena Pemerintah Pusat melonggarkan transportasi. Akibatnya, interaksi orang semakin tinggi dan banyak. Padahal, lanjutnya, PSBB bertujuan menekan jumlah orang berinterkasi baik antar-individu maupun antar-wilayah.
Dedi juga memaparkan, PSBB tidak efektif karena aturannya terlalu panjang dan lama, sehingga berdampak pada ekonomi dan sosial terhadap masyarakat. Di sisi lain, terdapat kebijakan yang berbenturan, yakni PSBB dan kelonggaran transportasi. Menurutnya, kondisi itu membuat masyarakat bingung.
Baca juga: Jokowi Beri Kabar Gembira Soal Penanganan Covid-19 di Tanah Air
Tak hanya itu, ia mengakui kebijakan PSBB tidak sepenuhnya ditaati masyarakat. Seperti satu toko buka, tetapi toko lain tutup, kemudian orang berkerumun di satu toko yang buka, sehingga PSBB untuk menekan interaksi manusia tidak ada artinya.
PSBB juga memicu problem sosial akibat bantuan sosial (bansos) yang tak merata dan salah sasaran. Dari pada tidak jelas, Dedi pun meminta Pemerintah menghentikan PSBB.